Minggu, 23 September 2007

Anna Pembantuku

Waktu itu gue masih berumur 18-an dan sedang senang-senangnya dengan segala sesuatu hal yang berbau seks, gue sering ngeliat majalah- majalah porno, baca cerita porno juga ngeliat Blue Film. Waktu itu gue udah ingin banget berhubungan seks tapi gue belum juga berani, akhirnya gue cuma seringan onani kalau birahi gue sedang naik dan tak tertahankan.

Di rumah gue ada pembantu baru namanya Anna. Dia seorang cewek yang kawin muda ( 17 tahun ) dan menjadi janda setengah tahun kemudian karena ditinggal pergi suaminya entah kemana, dan dia kemudian menjadi pembantu di rumah gue. Anna orangnya bersih, tinggi sedang dan ya ampun payudara montok sekali deh, gue sering iseng ngintip pas dia sedang mandi.

Waktu itu malam minggu dan gue pulang kemalaman, biasanya kalau pulang larut malam gue masuk lewat pintu belakang yang sengaja tidak gue kunci biar dapat langsung masuk dari sana tanpa ketok-ketok pintu dulu. Pelan-pelan saya berjalan menuju pintu belakang yang langsung terhubung ke kamar, ketika sampai depan pintu gue mendengar suara desahan-desahan, gue mengurungkan niat untuk membuka pintu dan berusaha mencari tahu suara siapa itu.

Gue mengintip dari jendela nako yang agak terbuka, gue melihat Anna pembantu gue sedang duduk setengah tiduran di atas kasur kapuk yang empuk dengan posisi mengangkang dan daster ( pakaian tidur ) yang tersingkap sekaligus celana dalam putih yang dia pakai di pakai hanya dilepas sebelahna saja lalu dia sambil mengusap-usap Memeknya dengan tangannya sendiri gue tertegun karena baru kali ini gue melihat Memeknya secara jelas gue dapat melihat dengan jelas karena lampu di ruangan itu dibiarkan menyala.. Kulihat Anna pembantu gue asyik memainkan Memeknya sendiri sambil mendesah-desah keenakan, kulihat selangkangan Memeknya yang berwarna merah jambu, bersih putih dan montok bibir memeknya seperti anak 5 tahun sudah basah sekali dan sesekali Anna memasukkan jari tengah ke lubang Memeknya sendiri.

Melihat adegan seperti itu berahi gue naik dan Titit gue pun mulai mengeras, terpikir olehku untuk masuk ke kamarnya dan ikut bermain adegan itu tapi gue tidak berani sehingga gue hanya melihat adegan per adegan dari balik jendela. Suara desah-desahnya Anna semakin terdengar lembut dan agak keras seiring dengan makin cepatnya jari-jari yang lentik itu memainkan Memeknya. Tiba-tiba ada suara barang jatuh sehingga gue sangat terkejut begitu juga Anna dia langsung menghentikan kegiatannya dan langsung menutup dasternya yang tersingkap.

Anna bangkit dari tidurnya dan berusaha mencari tahu suara apa
itu, karena takut ketahuan gue langsung sembunyi di balik tong yang
ada di kiri pintu gudang. Tiba-tiba kudengar suara Anna mengertak
pelahan kemudian suara kucing keluar dari jendela nako tempat gue
tadi mengintip, rupanya suara tadi adalah suara kucing yang
menjatuhkan sesuatu dan sekarang kucing itu diusir oleh Anna.

Dalam keadaan masih setengah terkejut saya keluar dari persembunyian dan berjalan mendekati pintu, sesampai didepan pintu kepikir olehku apakah Anna akan meneruskan permainannya ? Guepun mengurungkan niat membuka pintu dan mendekati jendela untuk mengintip lagi, untung jendelanya tidak ditutup oleh Anna.

Gue lihat sepi sekali didalam gue pikir Anna menghentikan apa yang
dilakukannya, tapi beberapa saat tampak Anna berjalan mendekati meja dengan membawa sesuatu, dia kembali duduk setengah tiduran di atas kasurnya yang empuk dan mulai menyingkapkan dasternya sehingga tampak memeknya yang putih bersih mengkilap akibat cairan memeknya saat dia melakukan Mastrubasi, dia menyibakkan Memeknya itu sehingga tampaklah bibir Memeknya yang merah jambu basah dan mulailah dia mengusap-usap Memeknya yang mulai tampak basah sesekali dia memasukkan jari tengahnya sambil mengerang keenakan.

Beberapa saat kemudian tampak dia mengambil benda yang dibawanya tadi, ternyata sebuah mentimun yang berukuran sedang dan Anna membungkusnya dengan karet condom dan berusaha memasukkan mentimun itu kedalam Memeknya.

Setelah masuk separo dia mengerakkan mentimun itu keluar masuk Memeknya sambil tangan kirinya meremas-remas payudara kirinya yang montok itu. Gue tegang sekali melihat adegan itu dan Titit gue juga berontak dalam celana yang sempit, sambil melihat itu semua tanpa sadar tangan kiriku mengusap-usap Tititku sendiri, tampak di dalam Anna masih asyik memainkan mentimun itu sesekali dia merapatkan kedua kakinya sehingga mentimun itu terjepit Memeknya dan dia mengaduh keenakan.

Karena saking tegangnya akhirnya mani gue keluar seiiring dengan
makin cepatnya Anna memainkan mentimun itu keluar masuk dan
diakhiri dengan didorongnya mentimun itu dalam-dalam, gue juga nggak bisa nahan mani gue yang akhirnya tumpah di dalam celana, dan guepun terduduk lemes di bawah jendela tempat gue ngintip. Tak lama kemudian Anna juga mengakhiri permainannya sambil memejamkan matanya dengan posisi setengah telanjang di dalam kamarnya.

Beberapa saat kemudian gue juga masuk dalam keadaan celana yang basah oleh air maniku sendiri. Beberapa saat kemudian gue beranjak masuk menuju kamar gue, pas lewat depan kamar Anna gue berjalan pelahan-lahan tak gue dengar suara apapun kemungkinan Anna udah tidur. Pas dikamar langsung gue lepasin semua celana gue maka Titit guepun menjuntai keluar, pelan- pelan kuusap-usap kepala Titit gue dengan mempergunakan tangan kanan yang dibasahi dengan body lotion tampak kepala Titit gue pelan-pelan mulai membesar dan mengeras tangan kiri gue memegang batang Titit gue erat-erat sehingga kepala Titit gue makin membesar dan berwarna kemerah-merahan.

Kepala Titit yang telah membesar itu kuusap-usap terus sehingga ukurannya sampai satu setengah kali batang Tititnya, sesekali gue usap-usap lubangnya sehingga rasanya serrr.. bukan main nikmatnya sambil membayang-bayangkan Memeknya Anna.

Gue berpikir gimana kalo Titit gue yang bagus ini gue masukkan ke Memeknya Anna sambil membayang-bayangkan adegan barusan. Hasratku makin memuncak dan makin lama gue merasakan
sesuatu akan keluar dari Tititku dan kepala Titit itu akhirnya gue genggam erat-erat dan croot…….mani guepun keluar menyemprot dengan diiringi rasa nikmat yang luar biasa dan seluruh tubuh gue tergetar luar biasa.

Akhirnya Gue tertidur kelemesen habis ngocok dengan tubuh masih telanjang.

Paginya aku terbangun karena pintu telah digedor-gedor babe gue, wah sialan hari sudah beranjak siang cepat-cepat aku berpakaian dan membukakan pintu, tampak babe gue udah dandan rapi, ternyata babe ama mama gue mau pergi kondangan dan gue ditinggalin sendirian dirumah, ya udah gue kembali masuk ke kamar dan tidur-tiduran didalam kamar. Sambil tiduran gue memainkan Titit gue ketika teringat adegan Anna tadi malam tak lama kemudian Titit gue ngaceng ( berdiri/tegang/ereksi ) lagi ingin rasanya gue nidurin Anna tapi gimana caranya? Sedang asyik-asyiknya ngelamun tiba-tiba pintu kamar gue diketok seseorang, ternyata Anna yang menawarkan sarapan untuk gue, langsung saja ada ide terlintas di kepala dan kemudian pintu kubuka dan Anna yang ada di depan pintu langsung gue seret masuk ke dalam kamar, Anna berusaha berontak tapi karena rasa sayangnya gue yang terpendam terhadap Anna gue menggendongnya dan gue rebahkan tubuhnya di tempat tidur gue langsung saja dia gue tindih dan karena dia mengenakan daster yang semalam tangan gue langsung mengelus-elus Memeknya yang masih menggenakan daster dan celana dalamnya.

Nafas Anna terenggah-enggah karena payudaranya juga gue remas dengan lembut dengan tangan kiri gue. Dalam rintihannya Anna mohon jangan diremas-remas Memeknya "pelan-pelan dong mas, diusap-usap aja?" begitu katanya kontan tanganku

berubah mengusap-usap Memeknya dari balik celana dan otomatis Anna berhenti merintih malah dia berkata:

"tutup dulu pintunya dong mas nanti kalau ada yang ngeliat gimana?" dengan kaki kututup pintu kamarku sambil terus mengusap-usap Memek Anna yang membukit dan karena tangan kiriku meraba-raba payudara Anna hanya dari luar pakaian maka akhirnya kulepas kancing-kancing pakaian Asih sehingga tampak payudaranya yang terbungkus Bra putih dan menantang, karena terburu-buru aku kesulitan melepas Branya kedua tanganku merogoh ke belakang berusaha mencari kancing Bra itu tapi tidak juga ketemu akhirnya Anna memberitahu kalau Bra yang sedang dipakainya kancingnya ada di depan, akhirnya berhasil juga kulepas Branya dan tampak olehku sepasang payudara yang putih montok dan putting yang berwarna merah jambu yang terawat itu, lalu tanpa basa-basi kukecup putting susu yang sebelah kanan dan tangan kiriku mempermainkan putting susu yang sebelah kiri Annapun terdengar mengerang keenakan kuhisap, kuemut dan kujilat terus putingnya sambil sesekali kugigit pelahan dengan bibirku.

Kemudian tangan kananku kembali mengusap-usap Memeknya yang kini sudah mulai membasahi celana dalamnya, kemudian kulepas celana warna putih itu sehingga tanganku bebas bermain-main di selangkangannya.

"Berhenti dulu mas sayang, dasterku dilepaskan saja sekalian biar
lebih leluasa" kata Anna disela-sela desahannya.

Gue tanggalkan dasternya dan gue singkirkan semua pakaiannya sehingga tampak Anna terbaring telanjang di ranjang gue, meskipun dia orang desa tetapi tampak tubuhnya terawat dengan baik hal itu terlihat pada kulitnya yang putih muluh dan halus.

Guepun menanggalkan semua pakaian yang gue kenakan dan kembali bermain-main dengan Anna.

"Mas, Anna boleh pegang Titit mas nggak" pinta Anna tentu saja gue mengiyakan maka tanpa tanya-tanya lagi Anna langsung memainkan batang Titit gue.

Waktu itu Memek Anna sudah sangat basah hingga jari-jari gue dapat dengan mudahnya meluncur masuk ke liang Memeknya dan Annapun menggelinjang keenakan sambil tertawa kecil. Gue masukkan jari tengah gue dalam-dalam, dalam hati gue berbisik aduh kok lubangnya nggak begitu dalam hal itu dapat gue rasakan karena saat jariku kumasukkan dalam-dalam terasa olehku dasar Memeknya dan ditengahnya ada tonjolan daging kecil sebesar penghapus di ujung pensil, ketika gue sentuh-sentuh daging itu pinggang Anna bergoyang-goyang seakan-akan dia menikmati setipa sentuhan di daging kecilnya itu, semakin gue tekan-tekan dasar Memeknya Anna semakin menggelinjang hebat karena keenakan.

"Mas sayang Titit mas aja yang dimasukin ke lubang biar tambah enak" pinta Anna lagi kemudian gue ambil posisi menindih Anna dengan Titit masih ada dalam genggaman Anna gue menindih tubuh munggil Anna pelan-pelan Anna memasukkan Titit gue ke Memeknya dengan tangan kanan dan ya ampun nikmatnya baru kali ini Titit gue masuk ke dalam MEMEK, Annapun mendesah panjang keenakan.

"Mas, masukin terus ya sayang" kata Anna dan kudorong pantat gue sehingga Titit gue amblas masuk ke dalam Memek Anna yang sempit itu tapi sepertinya Memek Anna memang nggak begitu dalam jadi Tititku tak semuanya bisa masuk.

"Digoyang dong mas, biar tambah enak aaaahhh.... sayang" kata Asih maka pelan-pelan kugoyang pinggul gue memutar, gerakan gue masih kaku karena baru kali ini gue berhubungan seks, gue hanya mencontoh gerakan dari Blue Film yang sering gue tonton.

Setelah beberapa saat gue bergoyang memutar kemudian kutarik Titit gue dan kugerakkan keluar masuk. "aaaahh......eeenaaaak masss.…. terus dong……" Anna mendesah keenakan.

Mungkin karena baru pertama kali tak lama kemudian aku
udah ngerasa mau keluar, dan gue berbisik " Na gue udah mau keluar nih "

"Sebentar lagi mas aku juga udah mau keluar nih"

kugerakkan terus kontolku keluar masuk, tiba-tiba Asih menjerit
kecil sambil maju-mundur pinggulku sehingga Tititku amblas masuk ke dalam "aaagrhh... Masss... Anna keluar mas" rintih Asih.”

Dan kemudian croot.. manikupun juga keluar wah rasanya seperti diawang-awang deh. Sambil merasakan enaknya Memeknya Anna gue juga meremas-remas kedua susunya, saat itu gue rasakan Memeknya Anna mulai berdenyut-denyut sehingga Titit gue seperti diremas-remas hal ini berlangsung beberapa saat sampai Anna kemudian mengeluarkan air mani Titit gue dan meremas-remasnya sehingga rasanya sampai ke ubun-ubun.

Kemudian Anna menciumi bibirku sambil berkata "Makasih mas Titit mas enak sekali gede lagi" "Enakan mana sama mentimun tadi malam?” goda gue.”

"ah.. mas kok tahu ngintip ya? jelas enak punyanya mas, kan Titit
mas bisa bergerak-gerak hangat lagi kalau mentimun sudah harus
digerakkan, dingin lagi"

"makanya kalau besok ingin, ngajak mas aja ya jangan pakai mentimun lagi ya sayang..." "aaachh mas..."

Setelah itu gue sering bermain seks dengan Anna, kami melakukannya tengah malam dikamar Anna atau di kamar gue, sesekali kita melakukannya di gudang atau di kamar mandi.

Dan kita berdua menggunakan kode mentimun kalau ingin melakukannya, misalnya,

"Na kamu ingin mentimun nggak ? gitu kalau gue mengajaknya atau "Mas nanti malam minta mentimun ya" kalau Anna yang mengajak.

1 komentar:

herizal alwi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.